Saturday, September 22, 2012
Rahasia Umur Sapi, Monyet, Anjing, dan Manusia
“Hari ini kuciptakan kau sebagai sapi, engkau harus pergi ke
padang rumput. Kau harus bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari.
Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun. Bagaimana….?”
Sang Sapi keberatan.
“Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun. Kiranya 20
tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun.”
Maka setujulah Tuhan.
“Hai monyet, hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20
tahun!”
Sang monyet menjawab
"What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? Itu
terlalu lama wahai Tuhanku. 10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun
padamu"
Maka setujulah Tuhan.
“Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah
majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongonginya. Untuk itu kuberikan
hidupmu selama 20 tahun. Bagaimana…?”
Sang anjing
menolak
"Menjaga
pintu sepanjang hari selama 20 tahun? No way.! Kukembalikan 10 tahun
padamu".
Maka setujulah Tuhan.
Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia. Tuhanpun
berfirman
"Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang.
Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang
25 tahun…!”
Sang manusia keberatan, diapun berkata
"Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek
Tuhan. Let's make a deal. Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu
anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya
padamu, berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku
menjadi 75 tahun. Setuju…?"
Maka setujulah Tuhan.
AKIBATNYA...
Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan
kita dengan makan, tidur, dan bersenang-senang.
30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor
sapi. Kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.
10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita
tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.
Di sisa 10
tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu, dan menggonggong
kepada orang yang lewat layaknya tugas seekor anjing.
“Uhuk, uhuk
uhuk... Eh Ntong, mo kemane lo…?”
Subscribe to:
Posts (Atom)